Thursday 26 December 2019

KNIVES OUT (2019)

Ketika sekilas membaca sinopsis film ini, sudah terbayang alur cerita seperti di novel Agatha Christie. Dan memang benar, bahkan film inidimulai dari investigasi dengan mewawancarai para tersangka.

Adalah novelist kaya raya, Harlan Thrombey (Christopher Plummer), yang sedang berulang tahun ke-85 dan mengundang para kerabat untuk merayakan. Esok paginya pelayan yang mengantarkan sarapan, menemukan Harlan sudah tewas dengan leher tersayat. Diduga Harlan mengakhiri hidupnya sendiri, namun seorang tak dikenal meminta seorang detektif  swasta, Benoit Blanc (Daniel Craig) untuk menyelidiki. Sang anonim ini menduga Harlan Thrombey tewas dibunuh.

Maka, dimulai serangkaian wawancara investigasi khas Agatha. 

Hal yang menarik saat wawancara berlangsung adalah tiap orang menyembunyikan fakta yang ada, yang bisa membuat mereka dicurigasi sebagai penyebab tewasnya Harlan. Tiap kerabat menjadi rentan untuk dicurigai karena memiliki problem sendiri dengan Harlan menjelang kematiannya. Joni Thrombey (Toni Colette) - janda dari mendiang anak lelaki Harlan - yang dihentikan dukungan keuangannya oleh Harlan karena berlaku curang. Atau Walt Thrombey (Michael Shannon), anak bungsu Harlan yang menjalankan bisnis penerbitan buku-bukunya di bawah bayang-bayang sang ayah. Walt ingin berinovasi, namun ditolak oleh sang ayah. Dan itu menyebabkan peselisihan. Atau cucu Harlan, Hugh Ransom Drysdale (Chris Evans), yang diketahui oleh semua orang yang hadir di pesta ulang tahun sedang bertengkar hebat dengan sang kakek, dan mengeluarkan kata-kata ancaman.

Karena para tersangka tidak mengungkapkan fakta sebenarnya saat wawancara, sang sutradara - Rian Johnson - memberikan informasi kepada penonton lewat adegan-adegan kilas.

Ada juga perawat pribadi Harlan Thrombey, Marta Cabrera (Anna de Armas), yang awal mula tidak dicurigai karena tidak berada di tempat kejadian dan bukan kerabat. Namun ketika sang pengacara novelis membacakan hak waris di depan para kerabat - yang membayangkan akan memperoleh harta waris berlimpah - tiba-tiba berpotensi menjadi tersangka utama. Ternyata Harlan sudah merubah surat wasiatnya dan memberikan semua asset dan hartanya kepada sang pelayan. Tentu saja, hal ini membuat para kerabat berang dan marah.

Alur cerita menjadi semakin rumit dan membuat penonton tegang ketika akhirnya diperoleh fakta bawah Maria Cabrera ada di lokasi ketika Harlan tewas.  Bahkan jejak-jejak keberadaannya sangat jelas. Satu-satunya saksi kunci adalah ibu Harlan yang sudah tua dan pikun, Nana Thrombey (K Callan). Hmm...itu menjadi tugas yang pelik buat sang detektif Blanc.

Kira-kira siapa pelakunya?

Film ini dari awal sudah menarik perhatian dengan memberi kejutan dengan adegan penemuan mayat sang novelis dan sosok siluet detektif saat wawancara investigasi oleh inspektur polisi. Sang sutradara menyusun plot twist yang membuat penonton terkaget-kaget namun juga akhirnya terucap: "...o, iya ya!". Adegan closing pun membekas. Ketika Marta bertanya kepada sang detektif: "Bagaimana dirimu bisa mengetahui kejadiannya?". Sang detektif hanya menjawab dengan menyentuhkan ujung kakinya ke sepatu Marta yang bernoda darah.

Usai menonton film ini, perasaan merasa terpuaskan. Wajar saja ternyata karena film ini memperoleh review 96% dari Rotten Tomattoes dan 8.1/10 dari IMDb.

Yang suka genre misteri, bolehlah dijadualkan menonton...   


~ elha score: 9/10 




No comments:

Post a Comment