Tuesday 24 December 2019

12 ANGRY MEN (1957)

Sudah lama dapat rekomendasi kalau film ini layak ditonton, namun baru sempat menikmatinya sekarang. Dan...memang layak dan mesti ditonton meskipun masih black & white dan bersetting 1 ruangan saja selama film berlangsung. Yap! Hanya dalam 1 ruangan.

Film ini sangat menarik karena berkisah tentang karakter manusia.

Film dibuka dengan setting ruang pengadilan dan adegan hakim meminta kepada 12 juri untuk mendiskusikan fakta-fakta selama pengadilan dan mencapai mufakat untuk memberikan sebuah keputusan menyangkut pidana pembunuhan. Lalu kamera menyorot wajah polos seorang anak yang dituduh membunuh ayahnya. Kemudian keduabelas juri pun memasuki ruang karantina untuk merumuskan keputusan yang akan diambil. Dalam sistem peradilan Amerika, memang menggunakan sistem peradilan dengan mengakui eksisten juri. Juri berasal dari warganegara yang dipilih secara acak.

Ruang karantina tersebut menjadi latar selama film ini berlangsung. Sebuah ruangan kecil yang pengap dan panas. Kedua belas juri mengawali diskusi yang sdipimpin oleh seorang moderator dengan menanyakan pendapat orang per orang tentang keputusan terhadap tertuduh: guilty or not guilty. Sepertinya keputusan diambil secara mudah karena secara bulat juri memutuskan si anak bersalah, eh...tunggu dulu! Ada 1 orang yang mengangkat tangan dan menyatakan tidak bersalah.

Adalah juri ke-8 (Henry Fonda), satu-satunya juri yang menyatakan si anak tidak bersalah. Sebenarnya ia pun tidak yakin apakah si anak itu tidak bersalah, dan meminta ke 11 juri lainnya untuk mendiskusikan beberapa fakta dan saksi sebelum terlalu cepat mengambil keputusan. Menurutnya ada 2 saksi yang perlu dipertanyakan kesaksiannya: seorang wanita dan seorang kakek tua. Maka, saling adu argumentasi terhadap fakta dan kesaksian mewarnai seluruh film ini. Sangat menarik karena sang sutradara (Sidney Lumet) - yang juga menyutradarai Murder on the Orient Express (1974) - sangat piawai mengeksplorasi karakter masing-masing juri. Ada yang detail mengamati setiap fakta, ada yang grasa-grusu, peragu, ada yang terkesan lemah namun bak singa ketika harga dirinya terlecehkan, ada yang egois, dsb.

Film yang hanya bersetting dalam satu ruangan dan berpotensi membosankan, ternyata menjadi sangat menarik dengan permainan karakter setiap tokoh. Henry Fonda sangat bagus berperan sebagai protagonis dengan melempar issue-issue terhadap fakta dan kesaksian para saksi. Kita seperti disuguhkan cara pandang yang berbeda dalam mengamati sebuah peristiwa.

Satu persatu para juri pun tersadar akan fakta yang tersuguhkan dari sudut pandang yang lain, dan mengubah pendapatnya menjadi 'tidak bersalah' pada tertuduh...sampai hasil voting imbang antara 'guilty dan not guilty'. Nah, silakan ditonton sampai akhir ya...sangat direkomendasikan untuk penikmat film yang menginginkan di luar genre action....:)

Sipp!


~ elha score: 9.5

No comments:

Post a Comment