Sunday 12 February 2017

SURGA YANG (TAK) DIRINDUKAN 2

Cerdas dan menggelitik adegan yang ditampilkan oleh sutradara Hanung di awal film, mengaitkan dan mengingatkan penonton sekuel kedua ini dengan yang pertama. Yaitu, ketika Prasetya (Fedi Nuril) melihat kecelakaan tunggal di jalan raya dan menolong sang pengendara ke rumah sakit. Sound familiar kan? 

"Perempuan?", tanya Arini (Laudya Chyntia Bella) dengan paras campur aduk antara cemas dan iba, ketika dikabari Pras akan datang terlambat di bandara. Keterkejutan itu pula yang tergambar di wajah kedua sahabat Pras saat Arini mengabari keberadaan Pras kepada mereka. Sejenak penonton seakan diarahkan ke kisah seperti sekuel pertama, namun scene itu hanya pembuka film SYTD 2 ini yang bakal mengaduk emosi. Ada suka, ada duka, juga lelucon segar.

Arini yang berprofesi sebagai penulis diundang oleh Komunitas Muslim di Budapest, Hongaria. Ia pergi bersama Nadia (Sandrina Michelle), putrinya. Tak disangka disana ia berjumpa dengan Melrose (Raline Shah), istri kedua Prasetya yang belum sempat diceraikan. Dikisahkan bahwa Pras dan Arini terus mencari keberadaan Melrose yang memang sengaja 'menyembunyikan' diri agar tidak mengganggu kebahagiaan mereka berdua (akhir sekuel 1). 

Ketika Pras menyusul ke Budapest karena Arini tiba-tiba sakit, ia pun berjumpa kembali dengan Melrose. Pertemuan ini memang sengaja diskenariokan oleh Arini yang menyadari tentang keadaannya. Arini memaksa Pras untuk tidak menceraikan Melrose dan berkeinginan agar Melrose kembali ke Pras. Tentu saja hal ini membuat Melrose bimbang karena saat itu ia sedang berusaha move on dan dekat dengan Dr. Syarief (Reza Rahadian). Kebimbangan itu tampak nyata ketika ia menunda mengajukan gugatan cerai.

Nah, bagaimana akhir kisahnya? Siapa yang akan dipilih oleh Melrose? Jawabannya ada pada adegan ketika sang pria terpilih menjadi imam sholat berjamaah. Sebuah simbol bahwa lelaki adalah imam yang bertanggung jawab membawa keluarga mengarungi kehidupan.

Di film ini Asmanadia dan Hanung memberikan pemahaman syariat Islam dengan tanpa menggurui. Hal itu tampak ketika Dr. Reza melamar Melrose untuk segera menikah, tetapi Melrose minta penangguhan untuk menyelesaikan statusnya lebih dahulu sebagai wanita yang masih bersuami. Di sebuah kota besar di Eropa yang mungkin tidak mempermasalahkan status tersebut (karena sudah bertahun-tahun [?] berpisah), keukeuh menyelesaikan status pribadi sesuai syariat adalah luar biasa. Plot film juga tidak linear mampu mempermainkan emosi penonton yang menunggu sampai akhir kisah. Saya merasa yakin di akhir film penonton akan terkecoh pada siapa pilihan Melrose ketika melihat adegan salah satu dari pria itu membenarkan posisi dasi kupu-kupu milik pria lainnya.

Hmm....

Menonton SYTD 2 ini mengingatkan pada film Hindi We Are Family (2010) yang dibintangi oleh Kajol, Kareena Kapoor, dan Arjun Rampal. Ada beberapa ide dan jalan cerita yang mirip. Keduanya bercerita tentang makna ikhlas dan hati yang besar. Bagi wanita, menyerahkan posisi idaman mereka kepada wanita lain membutuhkan hati yang lapang bukan?

Setuju? 

  
~ elha score: 7/5/10

No comments:

Post a Comment