Thursday 9 February 2017

LION (2016)

Film ini berdasarkan novel A Long Way Home karya Saroo Brierley, yang juga tokoh utama di film itu. Film ini berkisah tentang anak hilang yang terpisah jauh sekali dari ibu, kakak, adik, kampung halaman, dan budayanya.

Diawali dengan scene pemandangan gurun kering dengan bebatuan di sebuah daerah Khandwa di India. Itu adalah tempat Saroo kecil (Sunny Pawar) dan keluarganya tinggal. Ibunya bekerja sebagai tukang batu. Untuk membantu sang ibu, Guddu (Abhishek Bharate) - kakak Saroo -  bekerja serabutan. Saroo pun selalu memaksa mengikuti sang kakak. Pada salah satu usaha mencari kerjanya, Saroo terpisah dengan sang kakak.

Saroo yang tertidur di peron, terbawa oleh kereta yang terus melaju. Tidak tanggung-tanggung sejauh 1600 km dari stasiun asal. Ketika berhasil keluar dari peron menuju stasiun yang ramai, ia masih berusaha mencari sang kakak. Tak berhasil. Selama 2 bulan ia luntang-lantung bergelandang, dikejar-kejar oleh polisi dan dinas sosial. Pun sempat dibawa oleh sindikat perdagangan anak, yang untungnya ia bisa kabur.

Ketika berada di penampungan anak hilang/gelandangan, Saroo didatangi oleh Sarod Sooj (Depti Naval) pendiri organisasi Indian Society for Sponsorhsip and Adoption (ISSA). Ia hendak diadopsi oleh sepasang suami istri dari Australia, Sue (Nicole Kidman) dan John Brierley (David Wenham). Berangkatlah ia ke Australia dan tinggal bersama keluarga baik itu.

Ketika berkunjung ke rumah seorang keturunan India, ia melihat kue kesukaannya waktu kecil, yang mengingatkannya lagi pada kampung halamannya. Saroo pun berusaha kembali ke India dan bertemu keluarganya setelah 25 tahun terpisah.

Film ini menguras emosi, terutama di awal-awal film ketika dipertontonkan suasana metropolitan yang ramai berpadu dengan kemiskinan. Anak-anak gelandangan yang mesti survive, tidur dimana saja, dikejar-kejar oleh Dinas Sosial, dsb. Saroo kecil berperan sangat bagus, mendukung nuansa film ini. Nicole Kidman yang berperan sebagai ibu adopsi Saroo dewasa (Dev Patel) pun mampu berperan sebagai ibu peri, yang mengesamping keinginan untuk memiliki anak sendiri, untuk bisa mengadopsi anak-anak terlantar. Ia dan suaminya memang seorang filantropis.

Sayangnya, sutradara kurang mengeksplorasi gejolak emosi Saroo dewasa yang rindu keluarga dan kampung halamannya. begitu pula konflik antara Saroo dengan sang kekasih dan adik adopsi lainnya, Mantosh. Juga kurang mendalami alasan keluarga Brierley tidak mau memiliki anak sendiri.

Film ini pun menguras emosi ketika di akhir film disuguhkan pertemuan asli antara Saroo dan ibu kandungnya. Juga ibu kandung dengan ibu adopsinya. Saroo adalah salah satu anak hilang yang beruntung dari 85000 anak hilang per tahun di India.

O, ya setelah 25 tahun ia baru menyadari kalau ia salah mengeja namanya. Saroo harusnya dibaca Sheru, yang berarti Lion.

Silakan dinikmati...

~ elha score: 7.0/10

No comments:

Post a Comment