Friday 14 April 2017

MISS SLOANE (2017)

Sepulang dari Depok, sempat kesasar, akhirnya terdampar di Pejanten Mall. Melihat-lihat jadual bioskop, dan memutuskan menonton film ini yang dari sinopsisnya menarik untuk ditonton. 

Film diawali dengan simulasi pertanyaan antara Elizabeth Sloane (Jessica Chastain) dengan pengacaranya untuk menghadapi hearing dengan anggota Senat tentang pelanggaran kode etik. Alur cerita kemudian berbalik ke belakang menceritakan asal muasal Miss Sloane terlibat. 

Elizabeth Sloane adalah seorang pelobbi politik yang menghubungkan para anggota Senat dengan konstituennya. Tugasnya antara lain membuat opini publik sehingga kebijakan politik yang diusulkan senator kliennya bisa diterima masyarakat. Perseteruan terjadi ketika firma hukum Cole Kravitz & Waterman tempatnya bekerja mendukung Senator Bob Sanford (Chuck Shamata) yang menentang petisi Heaton-Harris yang mengatur penelitian latar belakang orang yang berniat membeli senjata. Miss Sloane yang menolak bekerja sama akhirnya pindah ke biro lain yang mendukung usulan Heaton-Harris.

Adu strategi untuk memperebutkan suara para senator pun terjadi antara kedua biro tersebut. Juga aktifitas pengintaian, penyadapan, dan provokasi terhadap para anggota team biro. 

Bagaimana akhir pertarungan para broker politik ini? Dan bagaimana sampai akhirnya Miss Sloane diadili dan dituduh melanggar kode etik? Apakah ada kartu truf terakhir yang membuatnya bebas? Bolehlah ditonton, dandijamin ada kejutan di akhirnya...:)

Alur film ini amat memikat, tidak terduga di akhir film. Penonton disuguhkan sebuah adu strategi yang baru ngeh di akhir film. Jessica Chastain mampu memainkan peran sebagai seorang lobbyist yang super sibuk. Juga smart dan determinan. Dalam salah satu adegan, Miss Solane membaca novel John Grisham berjudul The Broker, yang berkaitan erat dengan profesinya. Banyak dialog cepat seputaran kebijakan yang seringkali membuat penonton awam mesti mencermati setiap kata. Yang tak kalah menariknya negara kita, Indonesia, disebut-sebut di film itu. Bahkan menjadi benang merah penting. 

Film ini juga menyampaikan pesan dan kritik terhadap sistem politik dan kondisi pengambil kebijakan politik. Menarik, mengingat negeri kita pun sepertinya mirip dengan kondisi tersebut.

Untuk yang menggemari film-film action, film ini tidak menawarkan adegan semacam itu. Tapi, buat yang menyukai intrik dan strategi politik, film ini layak ditonton.

Silakan menikmati...



~ elha score: 7.5/10

@di pojokan LRUB Kemang

No comments:

Post a Comment