Thursday 27 July 2017

NIL BATTEY SANTANA (2016)

"Terima kasih Tuhan, telah menciptakan seorang mahluk yang luar biasa: IBU"

Apeksha "Apu" Shivlal Sahay (Ria Shukla) seorang pelajar kelas 10 harus menghadapi ujian kelulusannya. Bersama kedua rekannya - Sweety (Neha Prajapati) dan Pintu (Prashant Tiwari), ia mesti meningkatkan nilai matematikanya agar memperoleh poin kelulusan. Namun,  Apu telah kehilangan motivasi belajar dan berkeyakinan tidak akan mampu melanjutkan ke jenjang lebih tinggi karena kekurangan biaya. 

Ibunya, Chanda Sahay (Swara Bhaskar), yang bekerja sebagai pembantu di rumah Dr. Diwan (Ratna Pathak) dan kerja serabutan, selalu memotivasi Apu untuk terus belajar agar lulus ujian dan meyakinkannya bahwa ia memiliki tabungan untuk kelanjutan sekolahnya. Tapi, Apu tidak percaya. Sikapnya makin menjengkelkan. Ia tetap pada 'prinsip'nya bahwa anak seorang pembantu kelak akan jadi seorang pembantu.

Chanda pun mengadu kepada Dr. Diwan yang menganjurkan agar Chanda bersekolah lagi sehingga bisa mengajar Apu sendiri. Mulanya Chanda ingin memasukkan Apu ke BimBel, namun tak mampu menanggung biaya. Atas desakan Dr. Diwan ke Kepala Sekolah, akhirnya Chanda diterima sebagai murid baru dan sekelas dengan anaknya, Apu. 

Apu yang malu kalau ibunya bersekolah (dan sekelas lagi! namun teman-teman Apu tidak tahu hubungan keduanya) menerima tantangan ibunya untuk mengalahkan nilai ibunya di pelajaran Matematika. Mulailah mereka berdua belajar kepada teman sekelas yang pintar matematika, yang memberi nasehat:

"Mempelajari matematika itu akan lebih mudah jika kita kaitkan dengan keseharian kita", ujarnya. "Seringkali jawaban di persoalan matematika terkandung didalam pertanyaan itu sendiri"   

Film ini memberi pesan tentang menumbuhkan motivasi, pantang menyerah, dan mengenali potensi diri. Perjuangan seorang ibu untuk memotivasi anaknya dengan sangat baik diperankan oleh Swara Bhaskar. Ditunjukkan juga bahwa lingkungan pun berpengaruh pada perkembangan motivasi belajar anak, yang ditampakkan pada adegan seorang guru dan teman dekat.

Di akhir kisah Apu terkena 'karma' atas ucapannya: bahwa anak seorang pembantu akan menjadi pembantu. Ya.. ia bakal menjadi seorang pelayan. Namun, sebagai pejabat pemerintahan sebagai pelayan masyarakat. Ibunya sendiri, setelah lulus dari sekolah, mulai memberi bimbingan belajar matematika untuk anak-anak tidak mampu.

Keren kan? Film ini inspiratif untuk ditonton oleh keluarga


~ lukman score 7/10

No comments:

Post a Comment