Monday, 6 January 2020

CHHICHHORE (2019)

Film Chhichhore yang artinya slèngèkan dan tidak serius berkisah tentang reuni teman-teman kuliah yang bisa menyelamatkan nyawa. Ah, bagaimana ceritanya? Nitesh Tiwari, yang juga menyutradarai Chillar Party (2011) dan Dangal (2016), membuat alur kisahnya menarik untuk dinikmati.

Adalah Raghav Pathak (Mohammad Samav) yang merasa cemas tidak lolos masuk ke IIT (Indian Institute of Technology). Kampus favorit dimana ayah ibunya pernah bersekolah dan menjadi enginer sukses seperti saat ini. Raghav sudah belajar dan mempersiapkan diri selama berbulan-bulan untuk menempuh ujian masuk ini. Bahkan ia mengorbankan waktu bermain dan liburannya. Baginya waktu mesti dimanfaatkan sebaik mungkin untuk belajar. Sang ibu, Maya (Shraddha Kapoor) mengingatkan sang ayah Anirudh Pathak (Sushant Singh Rajput) agar menasehati sang anak agar lebih santuy menghadapi ujiannya. Maya dan Ani sudah bercerai dan berpisah tempat tinggal. Raghav memilih tinggal bersama sang ayah.

Ketika pengumuman hasil ujian masuk tiba, Raghav tak percaya ia tak lolos masuk institut favorit tersebut. Kecewa dengan perngorbanan selama ini dan tertekan merasa takut dijuluki pecundang, ia memutuskan menerjunkan diri dari lantai 3 rumahnya. Sayangnya, ia tak langsung tewas, eh... Dilarikan ke rumah sakit, Raghav menderita luka otak cukup parah. Dokter memberitahu Maya dan Ani bahwa pemulihan akan sulit jika Raghav tak memiliki keinginan untuk hidup.  Mengetahui bahwa penyebab utama adalah ketakutan Raghav dijuluki the loser, Ani berkisah di sampingnya bahwa di masa kuliah pun ia pernah dijuluki pecundang. Raghav merespon selama Ani bercerita tentang. jaman kuliah. Hal itu memberi ide untuk memgundang tokoh-tokoh nyata di kisah itu agar Raghav percaya kisahnya bukan bualan motivasi saja.

Maka, reuni the losers pun terjadi di ruang rumah sakit. Masing-masing teman Ani dan Maya bercerita profil mereka selama kuliah dan kenapa mereka dijuluki pecundang. Mereka adalah Gurmeet Sigh Dhillon (Varun Sharma), kakak kelas yang pornholic; Acid (Naveen Polishetty), kakak kelas yang suka mengumpat dan berlidah tajam; Derek (Tahir Raj BHasin), kakak kelas 2 tingkat yang bersifat rebel; Sundar Shrivastav (Tushar Pandey), anak mami yang ayahnya pengin teman-teman seasrama meng-ospek-nya agar jadi lelaki tangguh; dan Bevda (Saharsh Kumar), kakak kelas yang pemabuk. Mereka tinggal satu asarama di blok H-4. Blok asrama ini dijuluki pecundang karena selalu di urutan buncit di kompetisi olahraga bergengsi yang diadakan di kampus tersebut. Blok yang selalu unggul adalah blok H-3.

Kisah film ini adalah kisah penghuni blok H-4 untuk bangkit dari julukan pecundang dengan mencoba menjuarai kompetisi dan mengalahkan sang juara bertahan, H-3. Ani dan Derek - yang pernah ditawari untuk tinggal di blok bergengsi H-3 namun menolak - mencoba memotivasi sesama rekan penghuni yang karena 'labelling' akhirnya merasa yakin mereka memang pecundang dan tak punya harapan untuk menang.  Nitesh Tiwari menekan sebuah pesan bahwa labelling buruk bisa sangat berbahaya. Ad akisa romance juga antara Ani dan Maya yang tinggal di asrama putri blok H-10. Moment ini untuk menggambarkan karakter ini yang pantang menyerah untuk mendapatkan idola kampus meskipun dari blok pecundang.

Alur cerita dibuat flashback bolak-balik untuk menekankan kisah kenangan tersebut kepada Raghav. Setiap akhir kisah yang diceritakan pelaku asli, Raghav selalu tersenyum menanggapi kekonyolan ayah ibu dan teman-teman mereka. Di akhir film, sang sutradara memberi sedikit ketegangan dalam 2 masa berbeda. Yang satu ketika dokter memutuskan untuk mengoperasi Raghav, namun Ani meminta tambahan waktu bercerita agar kisah silamnya juga selesai. Dan yang kedua di masa berbeda, penentuan juara kompetisi ditentukan di arena basket dimana Ani adalah jagoan di olahraga itu. Kesempatan 3 poin akan memenangkan mereka dan menjuarai kompetisi musim itu.

Nah, apakah lemparan 3 poin itu berhasil dan blok H-4 menjuarai kompetisi? Film ini pun berpesan untuk menghargai proses dan tetap berusaha mengejar impian. Seringkali keluar dari nasib pecundang ditentukan dari cara kita melihat diri sendiri. 

Yang menarik dan 'membumi' dengan kita adalah saat berkumpul dengan teman-teman lama dan mengenang masa silam serta menertawai kekonyolan kita sendiri. Dan, bisa jadi itulah obat atau penawar keruwetan kita dalam menjalani hidup. Ani dan Maya karena kenangan romantis masa kuliah menjadi berkaca diri bagaimana mereka bisa klik dan klop saat itu. 

Lalu bagaimana nasib Raghav? Silakan ditonton untuk untuk menyelesaikan alu kisahnya. Boleh dinikmati bareng keluarga, namun beberapa adegan perlu pendampingan dari sisi bahasa dan tingkah.

Sipp!


~elha score: 8/10     

No comments:

Post a Comment