Dalam versi Internasional berjudul My Big Fat Bride, sebuah film komedi romantic berkisah tentang Prem Prakash Tiwari (Ayushmann Khurrana) dan Sandhya (Bhumi Pednekar). Prem yang drop out dari SMA karena tidak lulus bahasa Inggris bekerja di toko kaset konvensional milik ayahnya. Sang ayah yang kesal dan geram ingin menikahkan sang anak dengan seorang putri yang berpenghasilan agar dapat meringankan beban keluarga.
Atas informasi dari pendeta di kuil, keluarga Prem dipertemukan dengan keluarga Sandhya. Alih-alih hendak menikah dengan wanita dambaannya yang berpenampilan seperti Juhi Cawla, Prem justru dijodohkan dengan wanita yang gemuk. Namun, karena tak punya kuasa, ia hanya menuruti kemauan orang tua.
Karena perbedaan frame of reference (FOR) dan frame of experience (FOE), pernikahan tersebut tidak mudah. Keluarga Sandhya yang berpendidikan berbeda pandangan dengan keluarga Prem yang seperti selalu tertiban kesialan. Sandhya yang lebih berpendidikan pun dipandang tidak hormat kepada orang tua dan keluarga Prem - bahan kepada ibuya sendiri - karena selalu berargumentasi. Dan akhirnya konflik memuncak ketika Prem dan Sandhya menghadiri pernikahan. Prem yang terlalu banyak minum dan mabuk, menceritkan uneg-unegnya tentang pernikahan tanpa cinta yang merendahkan Sandhya di depan teman-temannya. Sandhya yang juga mendengar hinaan itu pun jadi emosi, dan menampar Prem. Sandhya memutuskan untuk kembali pulang ke rumah orang tuanya dan mengajukan permohonan cerai.
Di pengadilan, sang Hakim memutuskan untuk memberi kesempatan kedua pasangan tersebut untuk tinggal bersama selama 6 bulan. Jika masih tidak ada solusi dan titik temu, keputusan cerai akan disahkan. Keduanya pun tinggal bersama lagi. Justru ketika pernikahan di ujung tanduk, mereka malah bisa saling mengisi dan mencurahkan perasaan masing-masing. Ketika ada perlombaan menggendong dengan hadiah uang yang bisa digunakan untuk modal toko kaset, kedua pasangan tersebut saling membantu.
Seringkali, persoalan dalam pernikahan dapat mudah diselesaikan dengan saling menghormati dan berkomunikasi...bukan sekedar saling bicara.
Film ini memiliki alur yang sederhana namun dengan pesan yang kuat tentang kehidupan keluarga dan pernikahan. Konflik pun mengalir seperti hal biasa dalam pernikahan dan pemecahannya pun wajar. Pednekar bermain bagus dalam debut filmnya ini. Bahkan ia mesti menaikkan berat badan sebesar 30 kg untuk peran Sandhya. Pantas bila ia menerima penghargaan sebagai aktris terbaik dalam film perdana. Kehadiran Kumar Sanu, penyanyi top India, sebagai cameo juga menambah warna film ini.
Silakan ditonton dan dinikmati...
~ elha score: 7.5/10
Atas informasi dari pendeta di kuil, keluarga Prem dipertemukan dengan keluarga Sandhya. Alih-alih hendak menikah dengan wanita dambaannya yang berpenampilan seperti Juhi Cawla, Prem justru dijodohkan dengan wanita yang gemuk. Namun, karena tak punya kuasa, ia hanya menuruti kemauan orang tua.
Karena perbedaan frame of reference (FOR) dan frame of experience (FOE), pernikahan tersebut tidak mudah. Keluarga Sandhya yang berpendidikan berbeda pandangan dengan keluarga Prem yang seperti selalu tertiban kesialan. Sandhya yang lebih berpendidikan pun dipandang tidak hormat kepada orang tua dan keluarga Prem - bahan kepada ibuya sendiri - karena selalu berargumentasi. Dan akhirnya konflik memuncak ketika Prem dan Sandhya menghadiri pernikahan. Prem yang terlalu banyak minum dan mabuk, menceritkan uneg-unegnya tentang pernikahan tanpa cinta yang merendahkan Sandhya di depan teman-temannya. Sandhya yang juga mendengar hinaan itu pun jadi emosi, dan menampar Prem. Sandhya memutuskan untuk kembali pulang ke rumah orang tuanya dan mengajukan permohonan cerai.
Di pengadilan, sang Hakim memutuskan untuk memberi kesempatan kedua pasangan tersebut untuk tinggal bersama selama 6 bulan. Jika masih tidak ada solusi dan titik temu, keputusan cerai akan disahkan. Keduanya pun tinggal bersama lagi. Justru ketika pernikahan di ujung tanduk, mereka malah bisa saling mengisi dan mencurahkan perasaan masing-masing. Ketika ada perlombaan menggendong dengan hadiah uang yang bisa digunakan untuk modal toko kaset, kedua pasangan tersebut saling membantu.
Seringkali, persoalan dalam pernikahan dapat mudah diselesaikan dengan saling menghormati dan berkomunikasi...bukan sekedar saling bicara.
Film ini memiliki alur yang sederhana namun dengan pesan yang kuat tentang kehidupan keluarga dan pernikahan. Konflik pun mengalir seperti hal biasa dalam pernikahan dan pemecahannya pun wajar. Pednekar bermain bagus dalam debut filmnya ini. Bahkan ia mesti menaikkan berat badan sebesar 30 kg untuk peran Sandhya. Pantas bila ia menerima penghargaan sebagai aktris terbaik dalam film perdana. Kehadiran Kumar Sanu, penyanyi top India, sebagai cameo juga menambah warna film ini.
Silakan ditonton dan dinikmati...
~ elha score: 7.5/10
LuckyClub Casino Site 2021 - Betting Site - Luckyclub.live
ReplyDeleteLuckyClub Casino is the best place to play in Malaysia and Singapore and luckyclub offers an impressive range of games including live roulette,