Thursday, 16 August 2018

PADMAN (2018)

Film ini berdasarkan kisah nyata Arunachalam Muruganantham, seorang laki-laki drop out dari desa kecil di bagian Coimbatore, India, yang peduli dengan masalah 'waktu periode' wanita. Film ini dibintangi oleh Akshay Kumar sebagai Lakhsmi dan Soonam Kapoor sebagai Pari. Juga ada Amitab Bachan sebagai cameo.

Film dibuka dengan pernikahan Lakhsmi dengan Gayatri (Rahidka Apte). Lakhsmi sangat mencintai istrinya dan melakukan apa saja untuk menyenangkannya. Masalah timbul ketika Gayatri mengalami masa menstruasi. Sesuai kebiasaan di sana, wanita yang sedang mengalami menstruasi mesti tinggal di luar supaya tidak mengotori rumah. Gayatri menggunakan kain lap kotor sebagai pembalut ketika menstruasi. Harga pembalut pabrikan mahal, dan akan mengurangi jatah susu keluarga untuk membelinya. karena menyadari menggunakan kain kotor sangat berbahaya bagi kesehatan wanita karena tidak higienis, Lakhsmi pun berpikir untuk membuat pembalut seperti produk pabrik. 

Ia mencoba membuat secara manual pembalut wanita tersebut dari kapas dan kain. Percobaan pertama ini gagal dan mengotori pakaian sari Gayatri. Pun membicarakan pembalut - apalagi oleh seorang laki-laki - sangat tabu dan membuat malu di pedesaan tersebut. Ia bahkan mesti pergi dari desanya dan pindah ke desa tetangga karena keluarga besar tidak mau menanggung malu. Namun, Lakhsmi terus berusaha dan mencari tahu tentang teknologi sanitary napkin. Bahkan ia memaksa diri untuk pergi ke sekolah kedokteran dan teknologi untuk menanyakan selulosa kepada orang ahli disana. Ide 'AHA!" ter-mlèthik ketika ia menyadari mesti membuat mesin pembalut yang simple dan sederhana sehingga membuat pembalut wanita berharga murah. Ia mematok harga 2 rupee alih-alih 55 rupee harga pembalut pabrikan.

Dengan keahliannya sebagai tukang las yang menyukai mesin, Laksmi membuat mesin pembalut menjadi 3 bagian sederhana. Beberapa kali ia gagal, namun terus memperbaiki mesin sederhananya tersebut sampai bisa berjalan dengan sempurna. Seperti biasa yang dialami oleh inventor, awalnya ia dianggap gila. Bahkan setelah ia menerima penghargaan karya terinovasi di India. namun dengan bantuan Pari, ia membuat mesin tersebut dan menawarkan ke setiap perempuan di pedesaan India untuk mulai membuat pembalut dan memasarkan sendiri. Ide ini pun disambut antusias para perempuan karena selain mengatasi masalah mereka (waktu itu hanya 12% wanita India menggunakan pembalut) juga memberdayakan ekonomi mereka.

Film ini menyampaikan pesan tentang semangat belajar. Lakhsmi membaca masalah di sekitarnya dan dengan keinginantahuan dan keinginan untuk membantu ia terus belajar mencapai tujuan. Beberapa kali gagal dan malu tidak membuatnya patah arang. Akhsay Kumar dan Soonam Kapoor bermain cukup menawan, meskipun tidak terlalu bagus. Scene-scene tentang pedesaan India yang miskin sangat membantu gambaran tentang kemiskinan. Tentang kemiskinan ini - dan masalah lainnya, Lakhsmi mengatakan India adalah tempat berbagai masalah. Namun, di setiap masalah ada kesempatan dan peluang bagi yang berpikir untuk menyelesaikan masalah. Menjadi problem solver...

Lakhsmi (baca: Arunachalam) memang seorang social entrepeneurIa tidak dibutakan dengan money oriented ketika temuannya memiliki kesempatan untuk di-patent-kan. Ia pun mencanangkan visi 100% wanita India menggunakan pembalut higienis. Dengan visi yang menggerakan dan memberdayakan perempuan rural India, ia pun berkesempatan berbicara di IIT, Harvard, bahkan menjadi pembicara di TedTalk.

Silakan ditonton untuk memperoleh inspirasi... 


~ lukman score: 7.5/10